Senin, 20 Juli 2009

mine part 2

Ketika ku memasuki garasi rumah untuk memarkirkan mobil, kulihat cukup ramai keadaan di dalam rumah.
Tumben sekali? Biasanya tidak pernah ada siapapun kecuali aku kalau siang seperti ini.. kataku.
“Ada apa ini?” setelah sampai di depan pintu ruang tamu aku melihat ibu, ayah, dan Om Fernan ada di dalam dan terdapat koper besar yang tak asing lagi milik ayah. Oia, Om Fernan adalah ayah tiriku..
“Sayang, hari ini ayah harus berangkat ke UK karena urusan pekerjaan selama 1 tahun..” kata ayah pelan.
“Maksud ayah? Ayah ninggalin aku selama setahun? Terus aku tinggal dengan siapa yah?” kataku setengah berteriak. Akupun tak tahan dan menangis.
“Tari ikut ibu ya sayang? Sekalian Tari pindah sekolah di Perancis biar tidak usah balik ke Indonesia lagi.” Ibu menjelaskan. Kaku.
“Ngga mau bu. Tari pengen sekolah disini. Kalo mau ibu aja yang pindah kesini.. ya bu?” kataku sambil terisak.
“Tidak bisa sayang.. Kewarganegaraan ibu sudah berbeda. Jadi, tidak bisa berlama-lama tinggal disini.” Kata ibu hampir menangis juga.
Aku terdiam. Kami semua terdiam, bahkan Om Fernan tidak bicara sedikitpun. Sungguh sulit bagiku untuk memutuskan. Aku ngga mau pindah. Sudah sangat betah aku tinggal di Indonesia. Walaupun ayah harus meninggalkan aku selama setaun. Aku bisa tinggal mandiri disini.. Karena masih banyak sanak saudaraku di Indonesia. Lagian aku sudah mencapai cita-citaku untuk masuk ke fakultas kedokteran. Apa harus kutinggalkan begitu saja? Tidak. Aku ingin tetap disini..
“Jadi, gimana sayang? Kamu mau ikut ibu?” Tanya ibu membuyarkan lamunanku.
“Hmm.. Maafin aku yah, buu.. Aku.. Aku pengen tetap tinggal disini. Apapun alasannya aku pengen tetap di Indonesia. Tolong ibu hargai keputusan aku. Ibu sama ayah ngga perlu khawatir. Aku bisa hidup mandiri, lagian masih banyak kan keluarga kita yang ada di Indonesia. Kalau emang ada apa-apa pasti aku bakal hubungin mereka dan ayah,ibu pastinya.” Kataku panjang lebar.
“Tapi, bagaimana mungkin ibu meninggalkan mu sendirian sayang?” kata ibu yang akhirnya menangis juga. Aku ngga mau liat ibu sedih. Tapi aku juga ngga bisa ikut ibu..
I’m sorry mom.. I’m fine, aku udah gede sekarang..” kataku sambil memeluknya dan menghapus air mata yang jatuh di pipi lembutnya.
“Oke, kalo itu yang mau kamu. Ayah akan mencarikan pembantu buat bantuin kamu di rumah.. Dan kamu tinggal ditemani sama Kak Linda yaa. Kebetulan kemarin lusa dia kasih kabar katanya udah pulang dari sekolahnya nya di Aussie.” Tiba-tiba ayah memotong kesedihan kami. Dan ibu mulai tersenyum perlahan..
Really? Ohh.. thank’s god! Thank you!” kata ibu pada ayah. Ayah hanya menjawab dengan anggukan dan ibu memelukku.
“Sekarang, ibu tenang kalaupun kamu tidak mau ikut ibu. Tolong kamu kabari ibu secepatnya kalau ada apa-apa ya?” kata ibu sambil mencium keningku. Hangat, dan aku sangat kangen padanya.
“Iya buu pasti.” Kataku mantap dan memeluk ibu sekali lagi. Akhirnya, aku lega dengan semua ini meski aku sedih karena harus ditinggal dengan dua orang yang sangat aku cintai. Tak lama, ibu dan Om Fernan pamitan karena harus segera berangkat lagi ke bandara dan aku mengantar ayahku juga sampai bandara.
Aku memeluk ayah dengan erat dan seperti biasa air mataku tumpah saat ayahku bersiap untuk take off. Take care yah.. I’ll miss you!
Sudah 3 hari ayah tidak ada di rumah. Aku sekarang tinggal ditemani oleh Bi Surti dan Kak Linda, ya beliau diamanahkan oleh ayahku untuk menemaniku selama ayah masih di UK. Uhh, aku kangen ayah.. Padahal baru sebentar aku ditinggalnya. Mungkin ini baru awal-awal saja karena aku belum terbiasa. Kak Linda bilang mungkin memang sedih jika kita harus berpisah dengan orang yang kita sayangi tapi, lama-lama juga kita akan mulai menerima semua keadaan yang terjadi. Yaah, ternyata Kak Linda juga berpisah dengan pacarnya alias LDR-an. Selama ia kuliah di Aussie, ia pun meninggalkan kekasihnya ini di Indonesia ini. Mungkin sekarang saatnya bertemu lagi dengan Mas Raka, kalau tidak salah..namanya memang itu hehe. Aku bersiap untuk sarapan dan pergi ke kampus. Sepi, mungkin Kak Linda masih tidur kataku. Tapi, Bi Surti sudah sibuk lantaran menyiapkan sarapan pagiku.
“Ini ada nasi goreng neng..” kata Bibi.
“Iya bi makasih. Kak Linda udah bangun bi?” tanyaku.
“Hmm.. mungkin sedang mandi neng di kamarnya, karena tadi neng Linda bantuin bibi bikin nasi goreng.” Kata bibi menjelaskan.
“Ohh.. yaya” kataku sambil mengangguk. Bibi pun kembali ke belakang melanjutkan pekerjaannya. Aku berniat untuk sarapan duluan karena takut terlambat ke kampus. Maklum jarak Universitas Parahyangan dengan rumahku cukup jauh.
“Tari, berangakat kuliah jam berapa?” tanya Kak Linda yangbaru saja keluar kamar seraya membawa jinjingan yang berisi oleh-oleh yang ia beli di Aussie.
“Jam setengah 8 kak. Takut macet.” Kataku sambil menyuapkan nasi goreng. Hmm enak juga nasi goreng bikinan Kak Linda.
“Ohh.. kalo gitu bareng kakak aja ya? Kamu hari ini ngga usah bawa mobil. Ntar biar kakak jemput kamu lagi, hari ini kakak mau ketemu temen2 SMA sekalian ketemu Mas Raka juga. hehe. Udah lama banget nih hehe. Kamu ntar siang ada acara ngga?” tanya Kak Linda.
“Ohh.. Ciee..hehe. boleh-boleh.. kebeneran aku males nyetir nih. Ngga ada kak. Pasti pengen keliling-keliling mall ya? Hihi.” Tanyaku jahil.
“Iya nih tau aja ahh. Sambil kita ngobrol-ngobrol ya Tar.. kangen nih sama kamu. Kasih tau kakak ya kalo sarapannya udah beres.” Kak Linda mengelus rambutku dan kembali ke kamarnya.
“Ok. Kakak ngga sarapan?” tanyaku.
I’m done honey..

“Kak, pergi sekarang yuu?” kataku sambil menyuapkan sendok terakhir dan meneguk susu yang telah disiapkan. Kak Linda pun keluar kamar dengan pakaian berbeda.. Ia memakai rok floral warna hijau berbunga pink soft, atasan putih polos dengan kalung simpelnya. Rambutnya pun diikat acak, handbag chanel dan memakai sepatu berhak minim charles & keith. Sexy! Ditambah dengan bentuk badannya yang proporsional membuat ia semakin cantik walaupun sederhana. Sedangkan aku, aku hanya memakai t-shirt besar, celana jeans hitam dan sepatu converseku. Benar-benar jauh dengan Kak Linda. Tapi, aku memang kurang pantas jika berpakaian seperti Kak Linda apalagi tujuan utamaku adalah pergi ke kampus!
“Cantik banget kak.” Pujiku kepada Kak Linda.
“Ahh, bisa aja kamu.. Pergi yuk! takut kamu telat.” Katanya tersenyum padaku. Ahh benar-benar luar biasa Kak Linda ini. Sudah cantik, pintar, pandai bergaul, stylish perfect menurutku. Meskipun tidak mungkin ada manusia yang sempurna di dunia ini hehe. Pantas saja jika Kak Linda dengan Mas Raka berpacaran sudah cukup lama. Mereka berpacaran sejak SMA dan hingga sekarang sudah hampir 4 tahun. Mas Raka memang beruntung mempunyai pacar seperti Kak Linda..
...
Thank’s yaa kaa!!” Ujarku antusias.
You’re welcome. Kabarin kakak yaa kalo udah beres..” Kata Kak Linda.
“Oke!!” Jawabku. Akupun berjalan menuju kelas setelah melihat mobil Kak Linda melaju pergi..

Sabtu, 18 Juli 2009

:'((

please, give me an oppurtunity to tell you something.. don't said that words, i'm so afraid if i losing you. I love you moreeee darl and i miss you so bad :(( so please believe me and forgive me R.. I'm certain you'll getting better hon. Get well soon :-* :-* :-*